I am Rieska kurniati . Well, I have been my project from my English teacher is Mr. Erwanto to make a E- Primbon . So if you find this blog you will find your way to get your success in English.

Kamis, 15 September 2011

JENDELA MOTIVASI

Jendela Rumah Sakit
Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit . Seorang diantaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk di tempat tidur selama satu jam di setiap sore untuk mengosongkan cairan dari paru-parunya . Kebetulan tempat tidurnya berada tepat di sisi jendela satu-satunya yang ada dikamar itu . Sedangkan pria satunya harus berbaring lurus diatas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam . Mereka membicarakan istri dan keluarga, rumah dan pekerjaan, keterlibatan mereka di ketentaraan , dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.
Setiap sore , ketika pria yang tempat tidurnya berada didekat jendela diperbolehkan untuk duduk , Ia menceritakan tentang apa yang terlihat di luar jendela kepada rekan sekamarnya . Selama satu jam itulah , pria kedua merasa senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna warni indah yang ada diluar sana . 
"Diluar jendela tampak sebuah taman dengan kolam yang indah . Itik dan angsa yang berenang-renang cantik sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan . Berapa pasangan berjalan bergandengan di tengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarnakan pelangi . Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu . Jauh diatas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona . Suatu senja yang indah"
Pria pertama itu menceritakan keadaan di luar jendela dengan detail , sedangkan pria lainnya yang berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandangan itu . Perasaannya menjadi lebih tenang dalam menjalani kesehariannya di rumah sakit itu . Semangat hidup nya menjadi lebih kuat , percaya dirinya bertambah .
Pada suatu sore yang lain , pria yang duduk didekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas .
Meski pria yang kedua tidak dapat mendengar suara parade itu , namun Ia dapat melihat melalui pandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu denagn kata-kata yang indah .
Begitu seterusnya dari hari ke hari . Dan satu minggu pun berlalu .
Suatu pagi , perawat datang membawa baskom air hangat untuk mandi , Ia mendapati ternyata pria yang berbaring di dekat jendela itu meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya . Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat yang lain untuk memindahkan ke ruang jenazah . Kemudian pria yang kedua meminta untuk Ia bisa di pindahkan ditempat tidur di dekat jendela  itu . Perawat itu menuruti kemauan nya dengan senang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. 
Ketika semuanya selesai , Ia meninggalkan pria tadi sendirian dikamar. Dengan perlahan dan kesakitan , pria ini memaksakan diri untuk bangun . Ia ingin sekali melihat keindahan dunia luar melalui jendela itu . Betapa senang hatinya , akhirnya Ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu . Hatinya tegang , perlahan Ia menjengukkan kepala nya ke jendela disamping tenpat tidurnya . Dan apa yang dilihat nya ? Ternyata jendela itu menghadap sebuah tembok kosong .
Ia berseru memanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa dibalik jendela itu . Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tak bisa meliahat tembok sekalipun .

Jendela Rumah


Sepasang orang muda yang baru menikah menempati sebuah rumah di sebuah kompleks perumahan.
Suatu pagi, sewaktu sarapan, sang istri melalui jendela kaca mereka, melihat tetangganya sedang menjemur kain. “Cuciannya kelihatan kurang bersih ya”, kata sang istri.
“Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar.  Mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus.”
Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.
Sejak hari itu setiap wanita tetangganya menjemur pakaian, selalu saja sang istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaian-pakaiannya.
Seminggu berlalu, sang istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangganya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya,
“Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar.  Siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya?”
Sang suami berkata, “Saya bangun pagi-pagi sekali hari ini dan membersihkan jendela kaca kita.”
Dan begitulah kehidupan.  Apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain
tergantung kepada kejernihan pikiran (jendela) lewat mana kita memandangnya.
Paku
Ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi marah si anak, ayahnya memberikan sekantong pakudan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku dip agar belakang rumah setiap kali dia marah.
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap, jumlah itu berkurang. Dia mulai menyadari bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.
Akhirnya tibalah saat dimana anak tersebut mampu mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabaran. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengususlkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari yang dilaluinya tanpa amarah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-libang dip agar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama dengan sebelumnya. Sama halnya ketika kamu mengatakan sesuatu dengan kemarahan. Kata-katamu akan meninggalkan bekas seperti lubang ini dihati orang lain.”
“kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi, tidak peduli berapa kali kamu minta ma’af , luka itu akan tetap ada dan luka karena kata-kata adalah lebih sulit sembuh daripada luka fisik.”
Anak itu hanya tertunduk dan makin menyadari bahwa kemarahan tak terkendali adalah perbuatan bodoh yang sangat merugikan sendiri dan orang lain.

Satu Langkah Ke Depan
Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam keadaan tetap bergerak, Anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.
Dalam hidup kita sering merasa buntu hanya karena kita ingin mengambil langkah yang terlalu besar, langkah raksasa. Akibatnya, masalah kita jadi terlihat besar sekali, kompleks dan tak terselaikan. Hasilnya, anda hanya termenung dan tidak bergerak.
Sabar dan coba mundur sebentar. Perhatikan tantangan Anda. Tidaklah lebih memungkinkan bagi anda untuk mengambil langkah-langkah pendek terus-menerus, ketimbang berusaha menelan semua masalah sekaligus.
Satu langkah kecildemi satu langkah kecil, asalkan anda tidak berhenti, adalah cukup, karena anda masih memilki hari esok dan masih ingin bergerak maju. Dan bukan berhenti.

Sahabat

Periksalah kembali persahabatan yang pernah anda rajut.
Apakah masih terbentang disana ?
Atau Anda telah melupakannya jauh sebelum ini.
Bekerja keras dan meniti jalan karier bukan berarti memisahkan Anda dari persahabatan.
Beberapa orang mengatakan bahwa menjadi pemimpin itu berteman sepi, selalu mengerjakan apapun sendiri.
Memang pohon yang menjulang tinggi tingga berdiri sendiri.
Perdu yang rendah  tumbuh bersemak-semak. Demikianlah hidup yang ingin Anda jalani ? Bukan.

Jangan kacaukan karier dengan kehidupan yang semestinya.
Persahabatan merupakan bagian dari hidup Anda.
Binalah persahabatan.
Anda akan merasakan betapa kayanya hidup Anda.  Berbagi kebahagiaan  pada sahabat, memperkokoh kebahagian.
Orang bijak bilang bahwa sahabat adalah satu jiwa dalam tubuh yang berbeda.
Dan sahabat Anda yang terdekat adalah keluarga Anda.
Barangkali, itulah mengapa bersahabat meringankan beban Anda, karena di dalam persahabatan tidak ada perhitungan.
Disana Anda belajar menghindari hal-hal yang tidak Anda setujui, dan senantiasa mencari hal-hal yang Anda sepakati. Itu juga mengapa persahabatan adalah kekuatan. Sebagaimana kata pepatah, hidup tanpa teman , mati pun hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar